Ini ceritaku..

Jumat, 16 November 2012

Ai, Aih dan Al

"Jangan sampai jadwal UTS mengganggu jadwal ngetweet kita. #sikap" tweet di suatu timeline.
Itu tweet memang ngehe. Benar saja, aku yang awalnya berniat untuk belajar karena besok adalah jadwal UTS, tetapi malah membuka tweetdeck pada tab pertama di layar komputer. Kenapa harus mainan komputer? Soalnya aku harus mengunduh materi-materi yang ada di email. Terlihat di timeline, teman-teman juga sepertinya tak jauh beda denganku. Lebih banyak ngetweet. Kami ini generasi apa? Generasi dimana-twitter-ada-sehingga-mengalihkan-yang-lainnya. Coba kalau tidak ada twitter, mungkin kita hanya membuat status galau-galauan di facebook.

Twitter mempertemukan aku dengan Aih dan Al. Semaraknya dunia social media jadi bisa merasakan bagaimana mungkin teman di dunia maya lebih dekat dibandingkan dengan teman nyata yang ada di samping bersama kita, rasa rindu kepada mereka sementara kita belum pernah bertemu sekali pun, ini aneh. Baru saja aku berkenalan dengan blog tahun lalu, aku bergabung dengan komunitas blogger. Kegiatan kami yang meresahkan orang sekitar, menarik perhatian mereka dan kebingungan setelah tahu kami itu siapa. Karena komunitas ini, aku tahu Aih yang bila dilihat dari rupanya yang cinta twitter sampe giginya dihestekin dan perawakannya tak begitu tinggi, pasti tidak menyangka bahwa dia memiliki kemampuan menata kata dengan baik dan bergairah untuk membuat sebuah tawa. Semakin banyaknya penulis baru berasal dari selebtweet, dibaliknya ada penghubung diantaranya. Dialah Al, selebtweet is so mainstream, dia akan menjadi selebeditor. Aku sudah mengenalinya sebelum kenal dengan Aih. Al ini berbadan subur, mata yang dihiasi kotak kaca yang disanggah dengan hidung yang tidak rata itu dan bertahi lalat yang gak jauh dari kumis yang dia pelihara.

Senin, 5 November 2012
Akan ada talkshow buku baru seorang selebtweet dari penerbit Al di Gramedia Giant Bekasi Sabtu ini. Sementara di hari yang sama, ada launching buku yang salah satu penulisnya adalah seorang editor dari penerbit Al, tapi di Bandung. Aku mention bang Al, sapaan akrabku untuknya.
"@Al bang, hari Sabtu ke Bekasi apa ke Bandung? loncing buku bang An di sana, ya :("
Lama untuk mendapat balasan dari bang Al.
"@Ai Gue ke Bekasi, Ai. Ke Bandung atuh, rame tuh. Eh, Boleh minta nomer teleponnya @Aih? :D"
Aku tak membalas, melainkan Aih membalasnya dengan cepat. Lagi pula aku tidak memiliki nomor telepon Aih. Lagi-lagi karena kami hanya berkomunikasi via twitter.

Kupikir bang Al membutuhkan moderator untuk talkshow atau meminta naskah kepada Aih. Aku dan Aih saling bertukar nomor ponsel.
"Bukan  juga, Ai. Tapi ada ajakan kerja di tempat bang Al bekerja. Nanti syarat dan ketentuannya akan di-email bang Al, kamu juga diajak, Ai. Kamu SMS bang Al, ini nomornya 08180973xxxx. Kemarin dia nanya nomormu ke aku, cuma aku gak tau."
"Kamu aja deh yang kasih tahu nomorku ke bang Al, masa aku SMS dia duluan."
Aku senang membaca SMS dari Aih itu. Tak menyangka ternyata bang Al menanyakan nomor teleponku juga. Sepertinya aku lebih tahu soal penerbit ini dibandingkan Aih, dia bertanya terus.
"Ini email yang dikirim bang Al [Kamu kirim CV ya, ditambah: 5 buku kesukaan + alasan + sinopsis, 5 akun twitter + alasan, 5 blog favorit + alasan. Thanks ya, Aih.]"
"Good luck ya, Aih"
Sementara aku belum menerima panggilan telepon dari bang Al. Aku menanti-natikan tak sabar, membayangkan suara bang Al dan nanti dia akan bilang apa saja ke aku. Apakah yang diberi tahu Aih itu benar? Aku berdoa semoga iya.

Rabu, 7 November 2012
Bip.. bip.. ponselku berdering. Ini seperti nomor telepon kantor, pasti bang Al! Aku langsung berlari ke luar ruangan dengan sedikit lompat kegirangan dan kupencet tombol yes.
"Hallo, ini Al. Ini Ai?"
"Iya, ada apa bang Al?"
"Kamu tertarik buat gabung di tempat kerjaku, gak?"
"Banget, bang.."
"Oh.. banget, ya. Yaudah, kamu kirim CV ditambah 5 buku kesukaan + alasan + sinopsis, 5 akun twitter + alasan, 5 blog favorit + alasan kirim ke altama@gmail.com, ditunggu, ya.." dalem hati, aku sudah tahu dari Aih.
"Kirim ke mana, bang?" Aku kurang jelas dengar.
"Oh, nanti aku kirim SMS deh, kan aku udah tau tuh nomormu."
"Iya, makasih ya, bang Al.."
Aku seneng banget....... Aku hapal semua apa yang dikatakan bang Al dan teringat terus dalam pikiranku. Apakah ini yang namanya, cinta? Ngelantur..

Kamis dan Jumat, aku berusaha menyelesaikan CV dan persyaratannya, biarpun sedang UTS. Saat di perpustakaan, semua teman mengerjakan karya tulis ilmiahnya, sedangkan aku? Aku membuat sinopsis dan yang kupegang buku novel, bukan KTI. Karena sudah ditunggu dan aku tak ingin membuat bang Al menunggu lama, akhirnya kuselesaikan juga Jumat malam dan segera kukirim.

Yes, besok akan bertemu bang Al di Gramedia Giant Bekasi.

6 komentar:

  1. Ngetweet itu adalah suatu aktivitas yang gak boleh di tinggalkan #Lanjutkan

    5 Blog favorit? Blog aku dong ha ha ha :P

    BalasHapus
  2. ini nanti ending tulisannya sedih apa bahahahagia? XD

    BalasHapus
  3. bener tuh, twitter adalah pengganggu belajar nomor 2 setelah ngantuk
    tapi twitter adalah hiburan no 1 bagi remaja labil..hahaha

    \follback ya non..di tunggu

    BalasHapus
  4. Ini judulnya juga harusnya Twitter Jadi Mak Comblang.. :)))

    BalasHapus

Tuliskan apa yang kamu ingat dan kamu rasakan! Terima kasih telah membaca dan komen di sini.. Titik dua-tanda bintang deh buat kamu. :p
Mau komen? tapi gak tau caranya? ketik aja dulu di box, terus pilih pake akun yang lo punya, deh! gampang, kok! Ayo, komen.. gak usah malu-malu gitu ihhh :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...