Ini ceritaku..

Kamis, 05 September 2013

Air Mata yang Tertahan part 2

Saat aku sidang, aku kaget karena baru tahu ternyata teman kelasku sudah bekerja di RSIA. Belum dinyatakan lulus, tapi sudah diterima untuk bekerja. aku saja baru sidang. Ia sudah melompat untuk bekerja, karena waktu yang memungkinkan dapat dijalani untuk bekerja. Sebagian teman juga telah mengirimkan surat lamaran dan CV ke lowongan kerja. Setelah sidang, aku mulai memperbarui CV lama yang telah kubuat dahulu saat melamar menjadi admin social media penerbit Bukune. Pengalaman interview pertama ya, di Bukune.

Yudisium, aku dinyatakan lulus. Aku segera mengirimkan surat lamaran dan CV beserta scan-an surat keterangan lulus dan transkrip nilai ke banyak lowongan kerja sebagai ahli gizi dari D III via email. Sudah 5 email menjadi box terkirim. Menunggu balasan email, setiap saat kubuka email, melihat adakah balasan. Teleponpun tak kungjung ada yang memanggil.

Jumat, 30 Agustus 2013, aku sedang tidur siang dengan nyenyak dan terbangun saat sore pukul 16.00 oleh suara ponsel, ada panggilan masuk berasal dari nomor telepon rumahan. Seketika aku angkat, alhamdulillah, nyawa sudah terkumpul dengan cepat.
"Halo, selamat siang, kami dari RSIA Bunda Aliyah. Ini dengan Retno Dwi Lestari yang sudah kami terima surat lamaran dan CV via email?" (kurang lebih begitu)
"Ya, benar."
"Kami mengundang Retno untuk datang interview pada Sabtu, 31 Agustus 2013 pukul 9 pagi, apakah bersedia?"
"Ya, bersedia."
"Jangan lupa, besok datang dengan membawa surat lamaran dan CV, karena kami baru menerima via email. Terima kasih."
"Ya, terima kasih."
Memanglah begitu, operator akan lebih banyak didengar dan penerima telepon hanya bisa "ya" dan "ya". Suaranya ganteng.

Persiapkan photo copy CV, sertifikat-sertifikat seminar dll. Beli map coklat dan semua yang dibutuhkan layaknya pencari kerja. Baru merasakan berkali-kali salah dalam menulis surat lamaran kerja di kertas bergaris. Habislah 4 pasang lembar bergaris kupakai karena salah. Bila salah, tidak boleh dicoret atau ditip-ex, katanya akan dianggap tidak serius atau malas.

Mendapati info dari teman yang sudah ditelepon, esok hari diwawancara, lusa diberitakan bahwa besok lusa sudah bisa mulai bekerja. Ah senangnya. Akankah aku seperti ia? Aku bertanya saja padanya, saat wawancara ditanya apa saja? Ia membalas, "Menceritakan pengalaman kerja atau PKL (Praktik Kerja Lapangan) saat di rumah sakit. Pokoknya kamu harus belajar MAGK (Manajemen Asuhan Gizi Klinik) dan MSPM (Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan) nanti malam." Oh, oke.. terima kasih, Nanda.

Udah dipersiapkan sih, apa saja yang sudah kupelajari saat PKL di RSUD Dr. Soetomo. Tapi, tetap saja aku belajarnya pagi di hari H. Tunda itu masih melekat, yuh. Menulis surat lamaran juga sehabis solat Subuh, hehehe.
Kartu sebagai visitor RSIA Bunda Aliyah
Aku mengenakan kemeja berbunga warna cerah yaitu perpaduan merah dan merah jambu dengan jilbab merah. Aku sungguh memperlihatkan keberanian. Siap berangkat dianteri Mas tercinta dengan motor sampai RS pukul 08.45. Deg-degan menyerang, salah tingkah pun terjadi. Memberikan KTP ke Pak satpam dan berikan kartu sebagai visitor dan menulis di buku tamu untuk interview. Bersama satu kandidat yang akan diwawancara, kami diantar satpam ke atas, ruang HRD. Di ruang tunggu yang minim tempat duduk, sudah diduduki banyak pencari  kerja. Ada asisten apotekker, perawat dan ahli gizi. Aku adalah salah satu dari pelamar kerja sebagai ahli gizi.

Sebelum wawancara, kami dipersilakan mengisi formulir data pribadi. Aku pertama dari kedua pelamar dari ahli gizi yang diwawancarai. Mba Nia adalah koordinator gizi di rumah sakit tersebut, menanyai ku tentang apa pendapat ku mengenai harapan pekerjaan seorang ahli gizi, pengalaman kerja di rumah sakit dan tiba-tiba langsung melontarkan pertanyaan mengenai diit diare dan hiperemesis. DAARRR!! Aku jawab sebisaku, aku lupa dengan diit yang sederhana dan tidak kompleks itu. Diit diare adalah rendah serat dan diit hiperemesis adalah tidak menggunakan bumbu yang tajam dan merangsang. Kemudian menanyakan berapa penambahan kalori untuk ibu hamil dan ibu menyusui, aku jawab benar, namun kurang tepat. Dapat disimpulkan hasil wawancara dengan ahli gizi yang-ditanyai-dengan-detil ini gagal.

Ia memberitahukan bagaimana kerja ahli gizi di rumah sakit tersebut, walaupun sudah dari catering, tetap yang menyajikan makanan dan clean up tempat makan adalah tugas ahli gizi. Yang sudah kuketahui, pekerjaan ahli gzi pada umumnya adalah hanya menetukan diit dan konsultasi gizi di bagian ruangan, bila bagian dapur tugasnya adalah mengawasi bahan makanan yang masuk, uji cita rasa, pengawasan petugas masak dll. Yang bertugas mengantar dan clean up adalah pramusaji. Mungkin pembagian tugas ini salah.

Mba Nia bertanya, apakah kamu bersedia bekerja di sini? Dengan cepat aku menjawab bersedia, untuk pengalaman kerja. Wawancara pertama selesai. Aku menunggu begitu lama, untuk wawancara dengan manajer HRD, bunda Heni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan apa yang kamu ingat dan kamu rasakan! Terima kasih telah membaca dan komen di sini.. Titik dua-tanda bintang deh buat kamu. :p
Mau komen? tapi gak tau caranya? ketik aja dulu di box, terus pilih pake akun yang lo punya, deh! gampang, kok! Ayo, komen.. gak usah malu-malu gitu ihhh :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...